Urbanisasi
adalah perpindahan dari desa ke kota. Perpindahan penduduk ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor . Faktor tersebut digolongkan dalam dua golongan yaitu faktor
pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong terjadinya urbanisasi antara
lain kurangnya lapangan pekerjaan di pedesaan, lahan pertanian yang semakin
sempit, terbatasnya sarana dan prasarana di desa, dan impian dari pelaku untuk
memperbaiki hidupnya. Sementara itu, faktor penarik terjadinya urbanisasi
antara lain kehidupan kota yang modern, sarana dan prasarana yang lebih lengkap,
lapangan pekerjaan dengan upah yang lebih baik, dan kualitas pendidikan yang
lebih baik.
Urbanisasi
hampir selalu dianggap sebagai suatu tren negatif. Hal ini dikarenakan
mayoritas pelaku urbanisasi tidak membekali dirinya dengan motivasi yang kuat
dan ilmu yang memadai. Kebanyakan pelaku urbanisasi hanya membawa mimpi dan
bekal seadanya dengan harapan hidupnya akan membaik. Padahal, untuk bertahan
hidup dan mencari pekerjaan di kota tidaklah mudah. Diperlukan pengetahuan yang
memadai dan niat yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
Pelaku
urbanisasi yang tidak memiliki bekal yang cukup akan membawa dampak buruk bagi
perkotaan. Dampak buruk yang paling utama adalah meningkatnya populasi secara
drastis. Dampak buruk lainnya adalah kelanjutan dari dampak buruk utama
tersebut, antara lain
1.
Naiknya harga properti dan terciptanya lahan kumuh.
Daerah perkotaan yang cenderung sempit, tidak sesuai untuk menampung populasi
yang terlalu banyak. Akibatnya, harga tanah dan bangunan di perkotaan menjadi sangat mahal dan terus meningkat
seiring dengan bertambahnya populasi perkotaan.
2.
Pengangguran. Pelaku urbanisasi yang tidak
membekali dirinya dengan cukup akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan di kota.
Hal ini dikarenakan pekerjaan di kota memerlukan keterampilan dan keahlian
khusus untuk tiap pekerjaannya.
3.
Tingkat stress tinggi. Tak dapat dipungkiri bahwa
peningkatan populasi penduduk merupakan salah satu faktor kemacetan yang
terjadi di perkotaan. Kemacetan yang terus menerus terjadi ini merupakan salah
satu faktor peningkat stress masyarakat perkotaan. Selain kemacetan, biaya
hidup dan tekanan pekerjaan juga merupakan pemicu stress yang sering ditemui di
perkotaan.
4.
Tingkat kriminalitas tinggi. Pengangguran yang
kadar moralnya rendah akan dengan mudah melakukan kriminalitas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Selain itu, tingkat stress yang tinggi juga dapat memicu
terjadinya kriminalitas.
5.
Prostitusi, pengemis dan anak jalanan. Terkait
dengan masalah pengangguran, terdapat banyak jalan dalam mengatasi masalah
tersebut. Sayangnya, tidak semua jalan keluar menyelesaikan masalah dengan
tuntas. Prostitusi merupakan salah satu jalan yang ditempuh pelaku urbanisasi
yang kurang memiliki keterampilan. Selain itu, profesi pengemis dan anak
jalanan juga merupakan salah satu pilihan kurang tepat yang biasa diambil para
pelaku urbanisasi yang kurang memiliki keterampilan.
6.
Perkotaan yang tidak tertib. Dari segi tata letak
kota, peningkatan populasi yang tak tertampung akan menimbulkan masalah pada
keindahan kota. Beberapa fasilitas umum seringkali dialihfungsikan sebagai
tempat tinggal semi permanent bagi pengemis dan gelandangan. Selain itu, anak
jalanan juga seringkali merusak fasilitas umum dan mencoret-coret tembok di
tempat umum.
Meski
demikian, urbanisasi dapat tetap bermanfaat bagi perkotaan. Manfaat yang
didapatkan dari urbanisasi, antara lain
1.
Mempercepat petumbuhan ekonomi. Peningkatan
populasi akan memicu percepatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan
kebutuhan yang semakin meningkat dari populasi tersebut akan memacu produsen
untuk memproduksi lebih banyak produk. Produktivitas perusahaan yang meningkat
akan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
2.
Memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Tak dapat
dipungkiri, tenaga kerja dari pedesaan relatif lebih murah dibandingkan tenaga
kerja dari perkotaan. Hal ini juga didukung dengan adanya pekerjaan-pekerjaan yang
lebih membutuhkan tenaga kerja terlatih dibandingkan tenaga kerja terdidik.
Oleh karena itu, pelaku urbanisasi yang telah memiliki keterampilan dapat
bermanfaat untuk mengisi kekosongan tenaga kerja terlatih di perkotaan.
3.
Memperkaya budaya suatu daerah perkotaan. Setiap
daerah memiliki budayanya masing-masing. Begitu pula tiap pelaku urbanisasi
dari daerah tertentu. Pelaku urbanisasi dari daerah dengan adat yang kuat akan
membawa serta budayanya ke perkotaan. Hal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
perkotaan yang ingin mempelajari budaya daerah.
Demikian dampak urbanisasi bagi masyarakat
perkotaan. Menurut saya, urbanisasi tidaklah selalu buruk karena semakin banyak
pendatang yang berkemampuan memadai berdatangan ke perkotaan akan semakin memacu
persaingan antar masyarakat. Sebagaimana yang kita ketahui, persaingan adalah
salah satu pemicu perkembangan yang paling efektif. Jadi, asalkan diolah dengan
baik, urbanisasi dapat mempercepat pembangunan suatu perkotaan
Sumber
: