5 Juni 2014

Ketahanan Nasional


Menurut Pranowo (2010), Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamik bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segal a tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung, sebagai upaya menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam menggapai cita-cita bersama. Sedangkan, menurut blog khairulchaniago.wordpress.com, ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Demikian, dapat disimpulkan ketahanan nasional adalah kondisi dinamik bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segal a tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung yang mengancam identitas bangsa, sebagai upaya menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam menggapai cita-cita bersama.
a. Ketangguhan, yaitu kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan, yaitu usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c. Identitas, yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d. Integritas, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e. Ancaman, yaitu hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
f. Hambatan dan Gangguan, yaitu hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Menurut Rahayu dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan : Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa, terdapat dua hakekat ketahanan nasional, yakni :
a. Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b. Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara (Lemhannas, 2000: 99 – 11). Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut
a . Asas kesejahtraan dan keamanan
Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalam sistem kehidupan nasional merupakan implementasi tujuan nasional yang harus dicapai bangsa Indonesia, yaitu
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia (keamanan)
2. Memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan)
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa (kesejahteraan) dan
4. turut menjaga ketertiban dunia (keamanan)
Keduanya dapat dibedakan namun dapat dipisahkan karenanya harus terus berdampingan dalam kondisi apapun, dan merupakan nilai intrinsik dalam kehidupan nasional karena tanpa kesejahteraan dan keamanan, kehidupan nasional tidak akan berlangsung. Tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukut ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa, yaitu geografi, sumber kekayaan alam, demogragi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam hidup. Seluruh aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan yang komprehensif integral/ utuh menyeluruh
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Sedangkan, sifat- sifat ketahanan nasional antara lain :
a.  Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain
b. Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
d. Konsultasi dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

Sumber :
Pranowo, M. Bambang. 2010. Multidimensi Ketahanan Nasional. Jakarta : Pustaka Alvabet
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan : Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa. Depok : Grasindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar