Menurut Pranowo (2010),
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamik bangsa yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi dan mampu mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segal a tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang
dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung, sebagai upaya
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam menggapai cita-cita
bersama. Sedangkan, menurut blog khairulchaniago.wordpress.com, ketahanan nasional
adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara
langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Demikian, dapat
disimpulkan ketahanan nasional adalah kondisi dinamik bangsa yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan dan mampu mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segal a tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
yang mengancam identitas bangsa, sebagai upaya menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara dalam menggapai cita-cita bersama.
a. Ketangguhan, yaitu kekuatan
yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau
dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b. Keuletan, yaitu usaha secara giat
dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk
mencapai tujuan.
c. Identitas, yaitu ciri khas suatu
bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai
suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d. Integritas, yaitu kesatuan
menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e. Ancaman, yaitu hal/usaha yang
bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara
konseptual, kriminal dan politis.
f. Hambatan dan Gangguan, yaitu hal
atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Menurut
Rahayu dalam bukunya yang berjudul Pendidikan
Kewarganegaraan : Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa, terdapat
dua hakekat ketahanan nasional, yakni :
a.
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b.
Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh
aspek kehidupan nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata
laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945
dan Wawasan Nusantara (Lemhannas, 2000: 99 – 11). Asas-asas tersebut adalah
sebagai berikut
a . Asas kesejahtraan dan keamanan
Kesejahteraan
dan keamanan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dalam sistem kehidupan
nasional merupakan implementasi tujuan nasional yang harus dicapai bangsa
Indonesia, yaitu
1. Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia (keamanan)
2. Memajukan
kesejahteraan umum (kesejahteraan)
3.
Mencerdaskan kehidupan bangsa (kesejahteraan) dan
4. turut
menjaga ketertiban dunia (keamanan)
Keduanya
dapat dibedakan namun dapat dipisahkan karenanya harus terus berdampingan dalam
kondisi apapun, dan merupakan nilai intrinsik dalam kehidupan nasional karena
tanpa kesejahteraan dan keamanan, kehidupan nasional tidak akan berlangsung.
Tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukut
ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya,
ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa, yaitu geografi,
sumber kekayaan alam, demogragi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan
perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam hidup. Seluruh aspek tersebut
tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan yang komprehensif integral/
utuh menyeluruh
c. Asas kekeluargaan
Asas ini
bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan
real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari
konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Sedangkan, sifat- sifat ketahanan nasional antara lain
:
a. Mandiri
Maksudnya
adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah.
Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu
dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain
b. Dinamis
Artinya
tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta
lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan
diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan
pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam
rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar
bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai
dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku
logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin tinggi
wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.
d. Konsultasi dan kerjasama
Hal ini dimaksudkan
adanya saling menghargai dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa.
Hubungan kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga
ada keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini
diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.
Sumber :
Sumber :
Pranowo, M. Bambang. 2010. Multidimensi
Ketahanan Nasional. Jakarta : Pustaka Alvabet
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan : Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa. Depok : Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar